
Buah hati merupakan anugerah terindah yang diterima orang tua dari
Tuhan. Jika anak sakit, ibu dan ayah merupakan orang yang pertama kali
merasakan kekhawatiran. Misalnya saja saat anak mengalami demam, kondisi
seperti ini sering dialami oleh balita atau pada anak di masa
pertumbuhan. Tentunya penyakit ini menjadi perhatian tersendiri bagi
orang tua mengingat banyak efek yang ditimbulikan dari penyakit demam.
Salah satu efek yang ditimbulkan dari demam anak adalah kejang.
Kejang adalah kondisi dimana kondisi otot melakukan kontraksi yang tidak
bisa dikendalikan oleh tubuh, melainkan dikendalikan oleh otak yang
memberikan sinyal motorik listrik lewat syaraf otot. Sinyal tersebut
dimungkinkan mengalami gangguan sehingga bisa disebut sebagai kondisi
yang tidak normal. Alhasil otot tubuh yang mengalami gangguan akan
memberikan respon berupa gerakan. Gerakan tersebut bisa saja semakin
tidak terkendali dan terlihat semakin hebat.
Tidak hanya demam yang bisa menyebabkan kejang, keadaan yang
berhubungan dengan syaraf ini juga bisa disebabkan oleh faktor lain.
Perbedaan faktor menyebabkan kejang dibagi atas beberapa jenis. Meski
pada umumnya gejala yang ditimbulkan sama, namun cara penangannya bisa
disebut sedikit berbeda di tiap jenis kejang yang terjadi pada manusia.
Ciri-ciri kejang secara umum bisa diketahui saat seseorang atau
seorang anak iba-tiba tidak sadarkan diri dalam waktu sesaat, biasanya
ketika bangun penderita akan merasa kebingungan karena tidak paham apa
yang sudah dialaminya selama tidak sadarkan diri (kejang). Seseorang
yang mengalami kejang bola matanya akan bergerak ke atas sehingga hanya
terlihat bagian bola mata putih saja. Dalam keadaan tertentu, kejang
juga bisa mmbuat mulut berbusa dan mengeluarkan air liur serat mulut
eterasa pahit. Emosi akan menjadi lebih tinggi sehingga rawan marah.
Kejang akan membuat orang yang mengalaminya akan terjatuh dan badannya
bergetar secara keseluruhan, biasanya akan terlihat berlebihan pada
bagian otot kaki atau lengan.
Namun ada pula keadaan kejang dimana si penderita tetap sadar dan
hanya bergetar pada bagian kaki dan tangan. Atau bisa juga kesadaran
hilang dan tertegun sebentar tapi tubuh tidak mengeluarkan getaran yang
terlihat, pada tanda-tanda kejang ini akan sulit menentukan apakah orang
tersubut sedang mengalami kejang atau tidak. Untuk mengatahui
jenis-jenis kejang, mari simak ulasan berikut ini:
- Kejang Demam
Kejang demam
adalah kejang yang biasanya terjadi pada anak yang disebabkan oleh
demam yang cukup tinggi. Jika anak mengalami panas tinggi sekitar 38
derajat celcius ke atas, perlu waspada karena bisa menimbulkan kejang.
Kejang demam sendiri dibagi menjadi dua yaitu kejang demam sederhana dan
kejang demam kompleks. Kejang sederhana karena demam biasanya terjadi
singkat dalam kurun waktu beberapa detik hingga 15 menit. Kejang ini
dialami hanya sekali dalam waktu sehari atau dengan kata lain tidak
pernah berulang. Sedangkan kejang kompleks karena demam akan berlangsung
dalam waktu yang lama hingga lebih dari 15 menit yang diawali dengan
kejang parsial. Kejang ini bisa berulang hingga 2-3 kali dalam sehari.
- Kejang gangguan Otak
Kejang jenis ini disebabkan oleh syaraf otak yang mengalami gangguan.
Biasanya kejang ini terjadi secara mendadak dan lebih sering dari pada
kejang yang disebabkan oleh demam. Kejang karena gangguan otak akan
menjadi berbahaya ketika tidak ada orang yang mengetahui. Kejang seperti
ini harus segera ditangani oleh pihak medis karena keadaan yang bisa
menganggu otak biasanya adalah penyakit tumor otak.
- Kejang Epilepsi
Berbeda dengan dua kejang sebelumnya yang jelas-jelas disebabkan
karena demam ataupun gangguan saraf otak, epilepsi justru tidak
diketahui pasti penyebabnya. Epilepsi termasuk ke dalam keadaan yang
jarang terjadi karena hanya 1:100 yang menderita penyakit ini. Seseorang
yang mengalami epilepsi akan mengalami gangguan baik mental atau saraf
sensor serta motoriknya. Seorang anak yang tumbuh dengan gangguan
epilepsi sejak kecil perlu perhatian khusus dari orang tua karena
pertumuhannya secara mental dan otak akan tergangu dan berjalan sedikit
lebih lama jika dibandingkan dengan anak normal lainnya di usia yang
sama.
- Kejang Sensitivitas
Kejang sensitivitas lebih disebabkan karena ketidakmampuan seseorang
dalam menerima cahaya yang berlebihan. Kejang ini akan terjadi tiba-tiba
karena tingkat sensitivitas tinggi sehingga tubuh sendiri kesulitan
untuk menangani kondisi ini. Biasanya kejang sensitivitas disebabkan
karena orang tua sering meletakkan bayi di tempat yang terlalu terang
atau meletakkan bayi di depan televisi dalam waktu yang lama.
- Kejang Asupan Zat Buruk
Asupan zat buruk yang masuk ke dalam tubuh ternyata juga bisa
menyebabkan kejang. Dengan kata lain, kejang ini disebabkan karena zat
racun yang mausk ke dalam tubuh baik disengaja mapun tidak sengaja
melalui barang padat, cair, maupun udara. Racun yang masuk ke dalam
tubuh akan disaring kembali oleh organ liver, namun ketika liver sudah
tidak bisa menerima dan membantu menetralkan racun yang masuk tubuh akan
menjadi kejang.
- Kejang Sesak Napas
Penderita sesak napas bisa berpotensi mengalami kejang. Sesak napas
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi emosional yang tinggi
(khawatir atau ketakutan yang berlebihan) sehingga berpengaruh kepada
saluran pernapasan. Namun tidak perlu takut karena sesak napas bisa
hilang dengan sendirinya ketika perasaan sudah mulai tenang.
- Kejang Penyakit Selaput Otak
Otak bisa saja terserang virus atau bakteri yang menyerang bagian
selaput. Peradangan pada selaput otak disebut secara medis sebagai
penyakit meningitis. Gejala yang timbul pada penderita meningitis adalah
sakit kepala yang sangat hebat, kondisi leher kaku, muntah-muntah,
nafsu makan semakin berkurang, demam tinggi, dan sensitif terhadap
matahari. Penyakit meningitis sendiri disebabkan oleh banyak faktor,
salah satunya karena asupan makanan yang tidak terjaga kehigienisannya.
- Kejang Cedera
Cedera yang bisa menimbulkan kejang adalah cedera pada daerah kepala.
Misalnya saja setelah terjadi kecelakaan dan terluka di bagian kepala,
maka hal tersebut bisa menimbulkan kejang pada bagian tubuh lain seperti
kaki dan lengan. Kejang karena cedera biasanya didahului dengan sesak
napas.
Kejang memang perlu penangan yang lebih lanjut dari pihak medis.
Namun demikian ada beberapa cara pertolongan pertama sebelum membawa
penderita ke rumah sakit atau klinik terdekat. Jika ada seseorang kejang
baik dewasa maupun anak-anak, lebih baik baringkan supaya tidak
terjatuh dengan sendirinya dan berikan bantalan yang empuk pada bagian
kepala. Jauhkan barang-barang yang bsia menimbulkan bahaya di dekat
penderita, namun jangan menggunakan pemaksaan atau perintah yang kasar.
Longgarkan pakaian atau benda apa saja yang menempel di tubuh penderita
sehingga tidak menimbulkan sesak napas dan gangguan lain di luar kejang.
Usahakan untuk meletakkan badan penderita pada posisi miring untuk
menghindari muntahnya tidak masuk ke paru-paru. Maka dari itu saat
kejang, dilarang memberikan makanan apapun termasuk minuman. Hal
tersebut baru boleh diberikan saat penderita sudah sadar.
Komentar
Posting Komentar