Ide dan Contoh Rumah Sehat
dunia kontraktor yang didominasi kaum adam. Tak hanya sekali Ira
mendapati dirinya menjadi osok ini merupakan satu dari sekian desainer
wanita yang terjun ke dunia lansekap. Tapi tak banyak landscaper wanita
yang juga terjun ke satu-satunya wanita yang hadir saat general meeting
para kontraktor saat menangani satu proyek. Dan lulusan Institut
Pertanian Bogor (IPB) ini pun mendirikan Coctus Garden & Build yang
anggota timnya didominasi para laki-laki.
- Apa tidak merasa kesulitan sebagai wanita menjadi kontraktor taman?
Mendatangi proyek belum jadi atau ke lokasi yang ekstrim seperti tepi
ketinggian dan lain sebagainya justru menjadi tantangan yang
menyenangkan bagi saya.
- Lalu, sikap orang-orang di lapangan?
Selama kita tangguh dan pandai membawa diri, mereka juga segan.
Sebenarnya bagaimana awalnya Anda juga terjun di dunia kontraktor?
Awalnya saya hanya mendesain, tapi saat diaplikasikan selalu tidak
sesuai ekspektasi, dari sanalah saya terjun juga ke build-in, dan
ternyata menyenangkan. Keduanya (desain dan bangun) samasama memberikan
masukan yang positif. Kontraktor tentu akan lebih update akan material
dan tanaman terbaru, karena mereka yang terjun ke lapangan. Informasi
seperti itu yang akan memperkaya desain.
- Desain atau material dulu?
Itu seperti telur atau ayam. Yang pasti konsep dulu. Dari sana bagian
kontraktor akan cek tanaman dan material apa saja yang sedang ada di
lapangan, baru kemudian lanjut ke desain. Atau sebaliknya, karena ada
material dan tanaman jenis baru lalu timbul ide-ide desain. Bisa
menempatkan right plant in the place itulah mengapa desainer lansekap
dibutuhkan.
Tren memang ada tapi yang memunculkannya pertama kali yang tidak
diketahui. Kita mengikuti tren tetapi sebagai desainer lansekap juga
harus punya misi memperkaya khasanah planting. Seperti saat mengerjakan
lansekap Grand Kamala Lagoon Bekasi ini. Di sini saya melakukan
re-planting menjadi lebih tropis dan green concept dengan jenis-jenis
tanaman lokal Asia yang selama ini tidak banyak kita ketahui dan
gunakan, seperti pohon sempur, pohon pinang, dan lain sebagainya.
Mumpung dikasih amanat menjadi desainer lansekap, tugas kita untuk
menjadikan tren tanaman lokal yang banyak jenisnya.
- Seberapa banyak Anda menerapkan green concept dalam desain?
Green concept itu cukup luas tidak sekadar memasang vertikal atau
roof garden. Dasarnya green concept yakni bagaimana desain memiliki
fungsi yang jelas dan juga bermanfaat untuk lingkungan sekitar, bisa
dengan zero waste atau meminimalkan energi yang digunakan. Sistem green
concept yang umum dikenal terkesan mahal dan sulit, padahal tidak jika
kita mau memulainya. Untuk itu harus diperkenalkan sedikit demi sedikit
Komentar
Posting Komentar